A.
Pemahaman Listrik
Listrik dapat dibedakan menjadi
dua bagian yaitu :
1.
Listrik Statis ( Listrik tidak mengalir )
2.
Listrik Dinamis ( Listrik mengalir )
Listrik Statis berisi atom yang
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu :
1.
Proton ( muatan positif )
2.
Elektron ( muatan negative ) atau ( muatan akan
terjadi bila digosok )
3.
Neutron ( muatan netral )

A.
Apabila proton lebih banyak dari electron maka
muatan sebuah atom bermuatan positif .
B.
Apabila proton dan electron sama banyak maka
muatan atom bersifat netral.
C.
Apabila electron lebih banyak dari proton maka
muatan suatu atom bersifat negative.
Keterangan
:
1.
Proton dilambangkan dengan tanda +
2.
Elektron dilambangkan dengan tanda –
3.
Netral dilambangkan dengan tanda =
Medan
listrik adalah sebuah benda yang bermuatan apabila didekatkan pada benda lain yang
bermuatan , maka benda tersebut akan ditarik atau ditolak. Hal ini berarti
disekitar muatan terdapat medan listrik. Medan listrik adalah ruangan disekitar
benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi gaya listrik. Medan Listrik dapat
dinyatakan sebagai garis garis gaya dengan arah dari muatan positif kemuatan
negative. Garis gaya listrik pada muatan positif dan pada muatan negative
menuju ke pusat. Kuat medan listik bermuatan q1 yang dirasakan muatan q2. Rumus
untuk mencari kuat medan llistrik adalah sebagai berikut :
E
= f : Q
Keterangan
:
1.
E = Kuat medan listrik q1 ( N/C )
2.
F = Gaya coulomb yang bekerja q2 ( N )
3.
Q2= Muatan listrik kedua ( C )
Kuat medan listrik dapat
dinyatakan dengan kerapatan garis garis gaya listrik. Semakin besar kuat medan
listrik maka garis garis gaya yang digambarkan semakin rapat. Jika 2 buah benda
bermuatan sejenis diletakkan pada jarak tertentu maka akan timbul gaya tolak
menolak yang akan menempatkan kedua benda itu sejauh-jauhnya. Hal tersebut
memerlukan energy listrik, demikian juga apabila 2 buah benda yang berlawanan
jenis diletakkan pada jarak tertentu maka akan timbul gaya tarik menarik yang
akan menempa. Perpindahan muatan pada listrik statis dapat dilihat dalam bentuk
rumus sebagai berikut :
1.
V = W : Q
2.
W = V.Q
3.
Q = W : V
Keterangan
:
V
= Beda potensial satuannya Volt ( V )
W=
Usaha satuannya Joule ( J )
Q=
Muatan listrik satuannya Coulomb ( C )
Contoh
Soal
1.
Muatan listrik 0,6 C, sedangkan usaha yang bekerja
75 J
Diketahui
= Q= 0,6 C
W= 75 J
Ditanya
= V….?
Jawab
: V = W; Q
V= 75 : 0,6
V=
12,5 V
2.
Dengan usaha 150 J, terdapat beda
potensial 0,25 V
Diketahui
= W= 150 J
V= 0,25 V
Ditanya
= Q…. ?
Jawab
= Q = W : V
Q= 150 : 0,25
Q= 60 C
3. Beda
potensial muatan listrik 11,6 V mengalir muatan sebesar 14 C
Diketahui
= V = 11,6 V
Q= 14 C
Ditanya = W….. ?
Jawab = W = V.Q
W= 11,6.14
W= 162,4 J
Alat untuk menentukan ada tidaknya muatan
listrik pada listrik statis disebut elektroskop. Bentuknya

Hukum Coulomb
Bunyinya : Gaya tarik
atau gaya tolak antara dua buah benda bermuatan sebanding dengan muatan masing-
Muatan masing-masing benda tersebut dan
berbanding terbalik dari kuadrat jarak antara kedua benda tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Fc = K
Keterangan
:
1.
Fc = gaya tolak atau gaya tarik menarik
dalam satuan Newton ( N )
2.
Q1= besar muatan pertama dalam satuan
Coulomb ( C )
3.
Q2= besar muatan kedua dalam satuan
Coulomb ( C )
4.
R
= Jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan Meter
5.
K
= Konstanta pembanding besarnya 9 x 102 Nm2/
C2
No comments:
Post a Comment